Alhamdulillah.. gak nyangka akhirnya di antologi yang ke-9 ini "Miman" bisa nampang di cover buku, hehe
Sama seperti antologi sebelumnya, ini masih tentang kamu.. iya, kamu!!
Sebuah tulisan sederhana berjudul "Cara yang Paling Rahasia"
*buku ini bisa dipesan di mafazamedia.com
Rabu, 03 Desember 2014
Sabtu, 15 November 2014
Sira Siwa
Kita.. dipertemukan dalam beda
Mengenal lewat keterasingan, menjelma menjadi kedekatan..
Menyatu dalam rasa, melebur dalam jiwa..
Ada banyak cerita
Saat kita mengurai tawa
Saat kita melebur luka
Memang tak mudah bagi kita melerai ego
Menyumpal kesombongan
Meredam keangkuhan
Namun satu hal yang kita yakini, perbedaan bukanlah halangan
Perbedaan yang menyatukan kita
Perbedaan yang mengajarkan kita untuk menghargai,
Perbedaan yang mengajarkan kita untuk melengkapi..
Berpegang dalam teguh
Berpadu dalam satu
Satu rasa, satu jiwa..
Mengenal lewat keterasingan, menjelma menjadi kedekatan..
Menyatu dalam rasa, melebur dalam jiwa..
Ada banyak cerita
Saat kita mengurai tawa
Saat kita melebur luka
Memang tak mudah bagi kita melerai ego
Menyumpal kesombongan
Meredam keangkuhan
Namun satu hal yang kita yakini, perbedaan bukanlah halangan
Perbedaan yang menyatukan kita
Perbedaan yang mengajarkan kita untuk menghargai,
Perbedaan yang mengajarkan kita untuk melengkapi..
Berpegang dalam teguh
Berpadu dalam satu
Satu rasa, satu jiwa..
Rabu, 12 November 2014
di Saat "Fathers Day"
Kita memang tak pernah saling mengungkapkan
Tapi aku tahu, kau teramat menyayangiku.. Aku pun begitu
Bapak.. aku dengar hari ini adalah father's day. Hari ayah jika diartikan dalam bahasa nasional kita. Sejak 21 tahun hidupku ku jalani, memang baru beberapa tahun ini aku tahu bila ada hari itu. Selama ini guruku sekolah dan iklan televisi hanya mengenalkanku pada hari ibu.
Senin, 10 November 2014
Sebuah Cerita Semanis KURMA
Hari ini, sudah pasti jauh berubah dari hari yang dulu, hari saat pertama-tama kita bertemu. Memang tidak mudah untuk mengubah keterasingan menjadi kedekatan. Apalagi kedekatan dalam pengenalan akan pribadi kita, bukan sekedar nama. Mungkin butuh hitungan tahun untuk benar-benar saling mengenal dan memahami atas perbedaan yang ada dalam diri masing-masing. Apa yang terjadi hari ini pun membuktikan bahwa kita menghargai perbedaan itu, kawan.
Maaf fotonya kurang fokus :( |
Kita tak memungkiri bahwa tidak sepenuhnya kita terbebas dari konflik, perdebatan, dan banyak hal yang terkadang membuat suasana menjadi panas. Kita pernah mengalami itu. Tapi bukan berarti hati kita lantas terpecah belah. Banyak permasalahan yang justru mengajari untuk kita lebih dewasa dalam bersikap.
Aku ingin terbang, hehe |
Sesungguhnya tidak ada yang lebih dari yang lain, karena sejatinya melengkapi itu lebih baik.
Minggu, 09 November 2014
Cara-Nya..
Awalnya aku tidak berniat sama sekali untuk mengikuti acara ini. Acara yang awalnya aku merupakan bagian dari concept creator disini, namun akhirnya murtad karena beberapa alasan yang tidak perlu aku jelaskan.
Talkshow Inspiratif with Azhar, Meyda Sefira, dan Hanum Rais |
Beberapa minggu ini, ku akui hati ini memang terasa kosong. Seperti beban hidup yang bertumpuk-tumpuk membelit dan amat sulit diselesaikan. Walaupun keinginan untuk menyelesaikan itu sangat besar, tapi nyatanya tak ada yang benar-benar selesai.
Sabtu, 08 November 2014
Sepi..
Menjelang dua tahun sejak kesempatan hidup, kembali Tuhan berikan kepadaku. Aku memang tak pernah mati suri, ataupun terbungkam dalam koma. Aku hanya sempat melihat bagaimana rasa ketakutan saat kematian seperti akan datang menjemput, melambai di depan mataku.
Masih terekam jelas dalam ingatan bagaimana tabrakan dua kendaraan besar itu terjadi. Tabrakan yang ternyata masih memberiku kesempatan hidup di dunia ketika aku sadar ada yang mengguncang bahuku dan menuntunku keluar dari kotak besi itu.
***
17 Januari 2013.
Pagi sekali aku telah bersiap untuk menuntaskan kerinduan dan menghabiskan waktu libur semesterku bersama orang-orang terkasih di kampung halaman. Tak ada firasat apapun. Hingga sampai ketika adzan dhuhur berkumandang, peristiwa itu terjadi.
Minggu, 02 November 2014
Datang dan Pergi
Selalu saja ada bagian dalam kehidupan kita, yang baru saja datang maupun tiba-tiba pergi. Ketika kepergian yang menghampiri, hati seolah-olah dipaksa untuk segera menyiapkan ruang sepi disana.
picture taken from ayundalarassatii.blogspot.com |
Bila diri tak punya hak untuk mencegah, maka sudah pasti ia harus bisa menerima. Mungkin inilah yang dinamakan takdir. Karena sejatinya memang tak ada yang kebetulan di muka bumi ini. Tuhan sudah mengatur segalanya, hanya saja penglihatan kita amat terbatas untuk mengetahuinya.
Sabtu, 01 November 2014
Sonnenblume
Gara-gara liat cerita liburan salah satu travel writer Indonesia, aku jadinya pingin banget bisa ke bandara Changi buat gila-gilaan di sunflower garden, hehe.
sumber: miniatuestudio.blogspot.com |
sumber: news.optuszoo.com.au |
Entah kenapa aku demen banget semacam addict malah sama bunga yang satu ini. Bunga yang kalau dalam bahasa Jerman disebut Sonnenblume.
Minggu, 12 Oktober 2014
Berjumpa via Aksara
aku di sini dan kau di sana
hanya berjumpa via "aksara"
namun ku slalu menunggu saat kita akan berjumpa.. *
Pertemuan sekalipun direncakanan, terkadang juga tak menemui titiknya. Karena bagaimanapun, manusia yang berencana, Tuhan yang menuliskan takdirnya. Sekali Tuhan menakdirkan terjadi, maka terjadilah. Siapa yang bisa mengelak atas kehendak-Nya? tidak ada.
Siapa yang menyangka, lewat aksara yang kita baca bisa menerbitkan rasa suka. Dimensi tak bersuara, namun mampu membuai hati, hingga bagian terdalam sekalipun.
Jumat, 12 September 2014
Pertemuan Kita 1
Kamu datang ke duniaku, memberikan warna merah jambu. Entah berapa lama rasa ini ada, hingga aku rasa pertemuan kita adalah awal cerita bahagia.
Buku kumpulan puisi dan flash true story bertajuk pertemuan.
Buku kumpulan puisi dan flash true story bertajuk pertemuan.
Sebuah flash true story berjudul "Melalui Kata", ku tulis tuk mengikat rasa akan pertemuan pertama yang terjadi dengannya.. Pertemuan yang berawal dari kata.
*Buku ini bisa dipesan di mafazamedia.com
Rabu, 10 September 2014
Rafting at Pekalen River
Untuk kesekian kalinya sebelum berangkat, pertanyaan itu meluncur lagi "Kamu yakin pakai rok?", "Beneran gak pakai celana aja, Mim? Ntar itu medannya terjal loh". Yup, banyak pertanyaan ketika aku tetap mutusin pakai rok untuk agenda rafting kali ini. Bahkan saking perhatiannya, ada yang berniat minjemin celana. Hehe.. *thank you so much guys atas segala perhatiannya :')
Kalau boleh jujur, ini adalah pertama kalinya aku rafting. Sempet bayangin yang aneh-aneh tentang olahraga ekstrem ini. Rasa takut tapi juga penasaran seperti saling bertarung dalam hati gitu deh. Dan akhirnya perjalanan menuju lokasi rafting yang gak mudah (jalannya yang bolong-bolong dan mendaki) itu menemui ujungnya.
Selasa, 26 Agustus 2014
Refreshing "Bentar"
Setelah berkutat dengan ketegangan, sudah selayaknya kita butuh refreshing walaupun hanya sebentar. Yup, setelah situasinya cukup serius saat seminar PKL 1, sekarang lah waktunya refresh sejenak. Tujuan kali ini adalah Pantai Bentar yang ada di kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Matahari sudah condong ke barat ketika kaki ini menjejak disana.
Senin, 07 Juli 2014
Jangan Bodoh Mencari Jodoh
Sejak jingle "Buat Airlangga Bangga" terlahir, aku mulai seneng nulis-nulis lirik. Walaupun kenyataannya aku gak bisa main musik, dan otomatis tuh lirik gak bakal tiba-tiba berubah wujud jadi lagu. Untungnya aku punya temen-temen musisi yang kece yang bisa bantuin aku menggarap lirik-lirik tadi menjadi lagu yang enak untuk didengar. Salah satunya adalah musisi yang udah kerja sama bareng aku di jingle Buat Airlangga Bangga
Jumat, 27 Juni 2014
Bisikan Kata.. Teriakan Jiwa..
Tiga hal apa yang terbesit di benakmu ketika ada yang menyebutkan kata "Indonesia"?
Negeri yang makmur, subur, dan rakyat yang ramah.
Benarkah? Rasanya tak pantas di negeri makmur dan subur bila masih banyak rakyat miskin dan kelaparan di setiap sudut. Rakyat yang ramah pun rasanya bukan pernyataan yang tepat karena kejahatan merajalela dan tak segan saling menjatuhkan satu sama lain.
Sebuah buku berisi kumpulan puisi yang menyatakan segala uneg-uneg, harapan, maupun doa para putra bangsa untuk Indonesia tercinta.
Negeri yang makmur, subur, dan rakyat yang ramah.
Benarkah? Rasanya tak pantas di negeri makmur dan subur bila masih banyak rakyat miskin dan kelaparan di setiap sudut. Rakyat yang ramah pun rasanya bukan pernyataan yang tepat karena kejahatan merajalela dan tak segan saling menjatuhkan satu sama lain.
Sebuah buku berisi kumpulan puisi yang menyatakan segala uneg-uneg, harapan, maupun doa para putra bangsa untuk Indonesia tercinta.
Tak ketinggalan, dalam buku ini aku pun turut menuangkan curahan hati untuk Ibu pertiwi yang aku cintai. Sebuah rangkaian kata yang menjelma puisi, berjudul "Wajah Pendidikan".
*Buku ini bisa dipesan di anrmart.com
Kamis, 08 Mei 2014
Pertemuan
Dan pada akhirnya, Tuhan memberikan kesempatan kepada kita, untuk bertemu..
picture taken from simanisberkerudung.blogspot.com |
Kita terlampau sombong, jika kita mengira bahwa apa yang terjadi adalah setiap apa-apa yang kita rencanakan dan kita atur sedemikian rupa. Itu salah besar.
Kita tak pernah tahu, bila ada segmen dalam kehidupan kita, dimana kita dipertemukan, saling menyapa hingga duduk bersama.
Sabtu, 19 April 2014
Buat Airlangga Bangga
Hari ini, 19 April 2014, sabtu pagi yang cerah di mana surya merekah begitu indahnya. Tak pernah terpikirkan dalam benakku bahwa aku akan berdiri di depan mereka, para ksatria Airlangga, yang mengapresiasi karyaku yang teramat sederhana ini. Sebuah lirik sederhana yang menjelma menjadi lagu yang indah takkala sentuhan melodi nan apik dari seorang musisi ikut tergores disana. Terima kasih banyak untuk mas Bintang Gumilang beserta rekan-rekan kabinet BEM UA 2014 yang telah mengapresiasi karya ini, tak lupa special thanks untuk komposer kece, Dwi Pandrya Dhaneswara yang telah memberi nyawa pada lagu ini. "Buat Airlangga Bangga", tagline yang coba diusung oleh kabinet BEM UA 2014 sebagai suatu semangat dan tekad untuk membanggakan almamater tercinta.
Senin, 10 Maret 2014
Untuk Apa Kau Menulis?
"Menulis itu menyenangkan, menerbitkan itu lain soal." (Brili Agung)
Sudah banyak orang yang menyuarakan akan pentingnya, nikmatnya, dan segala sensasi berkaitan dengan menulis. Mungkin banyak pula yang kemudian terprovokasi, termotivasi, memiliki mimpi untuk bisa menulis dan tentu menjadi penulis. Ketenaran, keberhasilan para penulis besar yang telah menorehkan namanya dalam cover buku-buku best seller seringkali menyilaukan mata para pemimpi. Memang tak ada masalah dengan impian, yang jadi perhatian adalah ketika impian hanya sekedar angan tanpa ada tindakan.
Semangat meluap-luap dari bibir, tapi tak ada karya nyata, ya namanya sama saja. Omong kosong. Bercita-cita jadi penulis, menghasilkan ribuan buku, tapi membiasakan menulis saja ogah-ogahan.
Sabtu, 08 Maret 2014
Jauh dan Rindu..
Itulah kenapa aku tak suka dengan perpisahan,
karena yang akan ku eja adalah kata jauh dan juga rindu..
Jumat, 28 Februari 2014
Rahasia Terbesar
Jodoh, rezeki, dan maut memang rahasia Tuhan. Perasaan cinta yang mengalir dalam setiap jiwa adalah bagian dari kuasa-Nya. Tuhan Maha membolak-balikkan hati, maka tiada rasa sejati yang dimiliki manusia. Cinta sejati yang sesungguhnya hanyalah cinta Sang Maha Kuasa pada seluruh ciptaan-Nya.
Lantas bila tiada cinta sejati yang dimiliki manusia, apakah lebih baik tidak mencinta?
Tuhan telah menganugerahkan rasa kasih sayang pada setiap hamba-Nya, maka ketika kita mampu merasakan dan membaginya, mungkin itulah bagian dari syukur kita atas karunia-Nya. Bagaimanapun juga manusia tak akan bisa hidup sendiri, begitupun laki-laki dan perempuan yang ditakdirkan untuk saling melengkapi.
Sabtu, 08 Februari 2014
Arek Lancor Pamekasan
Rasanya gak ada hari tanpa jalan-jalan. Walaupun ditempatkan di wilayah yang paling ujung dari kabupaten Sampang, tak pernah jadi penghalang semangat untuk bisa mengunjungi tempat-tempat menarik yang ada di pulau Garam ini. Lokasi persinggahan sementara yang justru lebih dekat dengan kabupaten Pamekasan, membuat langkah kaki lebih sering mengarah kesana ketimbang ke pusat kota di kabupaten Sampang.
Tujuan jalan-jalan kali ini adalah menghabiskan sabtu sore di alun-alun Pamekasan, yang bahasa setempat menyebutnya "Arek Lancor". Sebelum berkeliling alun-alun, kewajiban ibadah harus ditunaikan terlebih dahulu. Kaki pun segera melangkah menuju Masjid Agung yang tepat berada di depan alun-alun.
Seusai shalat, kami pun segera menuju ke alun-alun. Memang tidak seramai di Surabaya, tapi setidaknya disini sudah menjadi hiburan tersendiri jika dibandingkan dengan base camp kami yang cukup terpencil dan susah sinyal, hehe.
Senin, 20 Januari 2014
Dituntun, Bukan Dituntut!
Setiap manusia memiliki lama waktu dan cara yang berbeda dalam berproses, maka janganlah sampai kita terburu-buru menjudge dan menjatuhkan. Layaknya murid baru di sekolah baru, mereka butuh dituntun bukan dituntut.
Termasuk dalam potensi, setiap pribadi juga diberi keunikan masing-masing oleh Tuhan, dan kita tak akan bisa menuntutnya untuk menjadi sama. Cobalah untuk menghargai.. Cobalah untuk mengapresiasi.. Bantulah orang-orang yang berusaha menggali potensinya. Bantulah mereka yang masih merangkak, sekalipun kau sudah berlari. Karena apa yang telah kita miliki sekarang, entah itu bakat, jabatan, profesi, dan lain-lainnya, senyatanya tak pernah kita raih sendiri. Ada kuasa Tuhan yang bergerak. Maka pantaskah kita untuk berlari dengan angkuhnya?
Rabu, 15 Januari 2014
Responmu, Bukti Kedewasaanmu
"Respon sesesorang bisa jadi adalah salah satu indikator untuk mengukur kedewasaannya"
Beberapa saat yang lalu, aku dibuat tertawa karena ujian akhir semester yang sangat seru. Bukan tertawa karena mengejek atau tertawa yang ku buat-buat dengan terpaksa, sungguh ini tawa yang alami. Ujian online yang begitu dinanti oleh ratusan mahasiswa seangkatan di kampusku ini, telah membuat jantung dag dig dug atas banyak debar alasan. Ada debar karena penasaran sama si tuan-tuan soal, ada yang debar karena terus gagal koneksi, dan masih banyak debar-debar yang lain.
Mengapa Engkau Diciptakan?
Tak ada kesia-siaan dalam segala sesuatu yang Tuhan ciptakan. Ya, Tuhan selalu memiliki tujuan dalam menciptakan apapun itu. Termasuk juga penciptaan kita, manusia.
Kita diciptakan sebagai khalifah, sebagai pelestari kebaikan di muka bumi. Jadi, pada hakikatnya setiap manusia terlahir untuk melestarikan kebaikan di bumi ini.
Tapi bagaimana caranya?
Sabtu, 11 Januari 2014
Kunci Taklukan Dunia
"Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia" (ost. Laskar Pelangi)
Berbicara tentang mimpi, entah benar atau tidak, banyak yang berkata mimpi bisa jadi kenyataan. Mungkin jika itu hanya bunga tidur, jawabannya bisa jadi iya, bisa jadi tidak. Tapi bagaimana dengan pernyataan bahwa mimpi adalah kunci untuk menaklukan dunia? Apakah ia sama dengan bunga tidur?
Jumat, 10 Januari 2014
Jendela di Hatimu
Jendela.. bagian dari rumah yang tentu banyak manfaatnya. Sebagai tempat bertukarnya udara, masuknya cahaya matahari, dan tentu membantu kita untuk melihat ke luar, melihat ke sekitar. Tapi terkadang, kita hanya memandang sepele si jendela, dan belum tentu semua rumah yang berdiri di bumi ini punya jendela.
Bukan cuma rumah yang perlu jendela, tapi juga hati kita. Mengapa hati kita perlu jendela? Untuk pertukaran udara? Bukankah itu fungsi yang telah dijalankan oleh paru-paru?
Lantas untuk apa hati kita butuh jendela?
Kamis, 09 Januari 2014
Menemukan "Aku"
Suatu kali, pernahkah merasa kita bukanlah diri kita? merasa tidak menjadi diri sendiri, pernahkah itu terjadi? atau justru itu terjadi bukan sesekali, tapi terus menerus dalam hidup kita? kenapa bisa begitu?
Jawaban paling tepat adalah yang keluar dari diri kita sendiri. Bisa jadi karena ketakutan, ataupun krisis identitas. Semua punya alasan yang berbeda kenapa tidak merasa menjadi diri sendiri.
Kadang kita 'terlihat' asyik, bergelut dengan dunia yang menurut kaca mata orang lain sangat mengasyikkan ataupun menguntungkan untuk kita, tapi jauh dari apa yang dilihat orang lain belum tentu sesuai dengan apa yang kita rasakan. Apakah itu yang disebut hidup dengan topeng? Sekali lagi, yang bisa menjawab dengan tepat adalah diri kita sendiri.
Berperilaku dengan raga sendiri, tapi kenapa merasa tidak menjadi dirinya sendiri?
Minggu, 05 Januari 2014
Aku Ingin Terbang Bebas
Aku ingin terbang bebas ke angkasa, tapi tidak menggunakan baling-baling bambu seperti doraemon. Aku ingin terbang dengan sayapku sendiri.. |
Mungkin itulah yang dipikirkannya, burung kecil yang beberapa menit lagi hidupnya akan berakhir di caplokan hewan melata yang telah lama puasa itu. Seperti manusia yang hendak menunggu hukuman gantung, pastilah ia merasakan ketakutan amat perih di sanubarinya. Aku tak tahu, apakah ia akhirnya merelakan kematiannya sebagai wujud pengabdian untuk menjadi santapan. Mengakhiri cerita hidupnya dengan pemberhentian di perut sang ular yang kini terlihat menggeliat kelaparan.
Langganan:
Postingan (Atom)